Monday, September 21, 2009

Manajemen Residu untuk Pengendalian Gulma

oleh Ikhsan Hasibuan, MSc
email: ikhsan.hasibuan@gmail.com

Residu tanaman merupakan salah satu alternatif untuk mengendalikan gulma. Residu atau serasah atau juga jerami tanaman tertentu memilik zat kimia alelopati yang bisa menghambat pertumbuhan biji gulma, namun di lain pihak juga bisa sebagai sumber unsur hara yang bisa memicu pertumbuhan tanaman dan gulma. Kontroversi? begitulah alam yang penuh misteri dan memantang kita untuk mempelajarinya.

Selain itu residu juga ini juga bisa sebagai penjaga suhu tanah dan sumber makanan bagi organisme tanah misalnya cacing dan bakteri.

Kembali ke masalah alelopathi, penting bagi kita mempelajari kapan alelopati dilepaskan oleh serasah. Menurut Liebman dan Mohler (2001) proses pelepasan alelopati tergantung pada:
- sifat dekomposisi serasah
- aktivitas biologis tanah
- kondisi fisik dan kimia tanah dan lingkungan
- manajemen kita dalam mengelola serasah (misalnya kapan waktu aplikasinya, dll)

Sampai sejauh ini, data-data dan penelitian tentang kaitan manajemen residu dan perkecambahan gulma masih belum banyak tersedia, ini adalah PR bagi orang yang tertarik dengan ilmu gulma.

beberapa pertanyaan yang perlu kita jawab adalah:
- bagaimana pengaruh suatu jenis residu terhadap perkembahan benih gulma tertentu
- jenis-jenis tanaman yang mempunyai alelopathi tinggi hingga berpotensi untuk digunakan sebagai serasah
- bagaimana pula pengaruhnya terhadap tanaman utama

No comments:

Post a Comment